Karenaa saya bukan orang garut jadi saya tidak tau mau kemana,,,, nahh kebetulan saya tinggal di rumah teman di kecamatan bayongbong garut,, dari byongbong akupun di bawa kearah cikajang, waktu itu hujan rintik rintik dan kami tidak membawa jas hujan dan helm, tapi kami terus meneruskan kan perjalanan, jalanan yang berkelok-kelok dan melintasi perbukitan dengan alam yang terbuka membuat saya terkagum sekali dengan keindahan alam disepanjang jalan arah menuju cikajang, ditambah hamparan perkebunan teh dan perbukitan yang banyak ditanami sayuran benar benar membut saya menikmati keindahan pemandangan yang hijau dan asri ini,
Pelan-pelan kami terus menyusuri jalan yang berkelok antara hamparan perbukitan yang hijau ini sampai tibalah saya di sebuah bukit batu, konon masyarakat sekitar menamakan dengan batu tumpang, kata teman saya batu tumpng ini sering digunakan oleh para pecinta alam dan panjat tebing yang ingin mencoba untuk mencapai puncaknya yang tingginya kurang lebih mencapai 30 meter.
Saya perhatikan secara sekilas, tidak ada yang istimewa dengan batu besar tersebut, namun setelah saya perhatikan dengan seksama hanya ujung batu tersebut yang menempel dengan tanah sehingga batu tampak miring, mungkin karena hal itu pulalah masyarakat sekitar menyebut dengan batu tumpang
Nahh yang lebih menarik lagi dengan wisata garut yang disebut batu tumpang ini, teredapat konsep rumh makan di pinggir jalan dengan lesehan dan view alam pemandangan yang begitu indah dengan cuaca dingin membuat saya ga sabar untuk menikmati menu makanan yaitu nasi liwet dan ayam goreng nyam nyam..... nikmat bangett yang bikin nikmat bukan hanya menunya tapi suasana nya bikin saya enggan meninggalkan tempat ini.
Tidak berasa hari sudah sore kabutpun mulai menyelimuti sekitar perbukitan ini benar-benar sejuk dengan pemandangan perkampungan yang membawa saya berasa pada nuansa alam yang masih asli
Iklan